BANYUWANGI. iNews.id - Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga mendorong petani dan Pelaku UMKM kopi di Banyuwangi, agar terus berinovasi dalam usahanya memproduksi dan memasarkan produk kopi.
Jerry meminta, agar petani kopi di Banyuwangi tidak hanya mengekspor kopi mentah saja, namun juga produk olahan kopi, dengan tujuan menambah nilai ekonominya.
"Ekspor non migas Indonesia, termasuk di dalamnya kopi mulai januari hingga juni 2022 mencapai 24.56 milyard USD. Jadi tidak benar kalau Indonesia itu, nilai ekspornya kecil," terang Jerry di sela-sela pembukaan Bussines Meeting, Ijen Coffe Market, Rabu (20/7/22).
Sebagai informasi, dalam acara tersebut Petani kopi dan Pelaku UMKM di Banyuwangi, difasilitasi bertemu langsung para pembelinya yang berasal dari kalangan mancanegara.
Ijen Caffee Market merupakan kolaborasi lintas Kementerian, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian PDTT, Kementerian Koperasi dan UMKM.
Serta Kemenko Marves, Kementerian BPN/Bapennas dan Kementerian PDTT serta National Support For Local Investment Climate/National Support For Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED).
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani berterimakasih lantaran daerahnya, telah diberi kesempatan menjadi tuan rumah Ijen Caffee Market. Menurutnya, kopi tidak hanya bercerita tentang ekonomi, tetapi juga ada kreativitasnya.
"Bagaimana banyak pelaku ekonomi kreatif, menjadikan kopi sebagai bahan dasarnya. Banyuwangi selama ini concern terhadap kopi, baik dalam mengembangkan komoditas kopi mulai on farm hingga off farm. Alhamdullilah ada peningkatan," terang Ipuk.
Ipuk menyampaikan, Banyuwangi merupakan salah satu produsen kopi terbesar di Jawa Timur. Tidak hanya kopi hasil perkebunan saja ,namun juga kopi rakyat. Banyuwangi sangat dikenal dengan kopi berkualitas baik jenis robusta maupun arabicanya.
Untuk luas lahan areal tanaman kopi di Banyuwangi mencapai 15.141 hektar, dengan panen kopi mencapai 16.000 ton.
"Tentu ini sangat menggembirakan, apabila Pemerintah mendorong peningkatan ekspor kopi. Apalagi saat ini Banyuwangi kebanjiran permintaan dari berbagai negara," tutur Ipuk.
Ipuk menambahkan, peluang besar bagi petani kopi dan UMKM kopi di Banyuwangi, jika bisa mendapatkan kemudahan pemasaran kopi secara digital maupun langsung, dari berbagai Negara.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait