PROBOLINGGO, iNews.id - DPRD Kota Probolinggo menyoroti sejumlah pengerjaan proyek plengsengan, milik Balai Besar Nasional Jawa Timur. Salah satunya, pengerjaan proyek fisik berupa plengsengan di Jalan Raya Bromo, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan.
Anggota Komisi III DPRD Kota Probolinggo, Poniman menjelaskan, proyek plengsengan tersebut usulan dari Komisinya ke Balai Besar Jalan Nasional Jawa Timur beberapa waktu lalu.
"Jalan itu karena sering banjir saat musim penghujan, sehingga kita usulkan ke Jawa Timur," katanya.
Meski proyek itu milik Propinsi Jawa Timur, Poniman tetap menghimbau agar pihak pelaksana, mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (K3).
"Itu wajib dan itu ada aturannya," ujar politisi dari Partai Gerindra itu.
Poniman menegaskan, pengerjaan proyek plengsengan di Kelurahan Triwung Kidul itu menggunakan dana swakelola.
"Meskipun swakelola, K3 tetap wajib. Jangan hanya pakai bajunya saja, tetapi helm keselamatan juga penting," tandasnya.
Pantauan di lapangan, proyek pengerjaan plengsengan itu berlangsung sekitar dua minggu yang lalu. Bekas galian tanahnya terlihat bertumpukan, hingga memakan bahu jalan. Sehingga menggangu pengendara motor yang melintas.
"Seharusnya bekas galian tanahnya langsung dibuang, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan," ujar seorang pengendara motor, Samsul Arifin saat dimintai komentarnya.
Sementara itu, pihak pelaksana proyek hingga berita ini ditulis belum berhasil dikonfirmasi. "Petugas pelaksananya masih keluar," kata salah seorang pekerja saat ditemui di lokasi.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait
