6 Fakta Utang RI Capai Rp7.040 Triliun, Ada Negara yang Kondisinya Lebih Parah

andie

JAKARTA, iNews.id - Utang Indonesia capai Rp7.040 triliun. Namun Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, besarnya utang di negara lain rasionya lebih besar dan dramatis.

Sri Mulyani juga memastikan bahwa Indonesia tidak akan seperti Sri Lanka yang kesulitan membayar utang jatuh temponya.

Berikut fakta-fakta menarik terkait utang RI:

1. Rasio Utang RI Turun
Rasio utang RI terhadap PDB saat ini sebesar 39% dengan nominal utang Rp7.040,32 triliun. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani utang luar negeri Indonesia justru semakin menurun di tengah kondisi global yang tidak pasti dan bergejolak.

Bahkan, rasio utang ini dinilainya sehat karena adanya penurunan rasio terhadap PDB.

2. Utang di Negara Lain Bagaimana?
Jika dibandingkan utang negara lain, tentu rasio utang Indonesia masih lebih kecil.

"Beberapa negara bahkan rasio utangnya dramatis, sudah mencapai di atas 60% bahkan ada yang 80% bahkan 100% terhadap PDB," ungkap Sri dalam UI International Conference on G20.

3. Kondisinya Lebih Dramatis
Masih banyak negara yang mengalami defisit sangat dalam. Bahkan bagi negara yang berpenghasilan rendah dan rentan, kondisinya menjadi tidak berkelanjutan.

Dia merasa khawatir melihat banyaknya negara berpenghasilan rendah yang berada dalam risiko yang sangat mengerikan atau mendekati krisis keuangan.

"Menurut IMF, lebih dari 60 negara berada dalam kondisi yang sangat rentan secara finansial. Oleh karena itu, dunia perlu merespon," pungkas Sri.

4. Utang RI Aman
Sri mencatat penerimaan yang kuat dari ledakan komoditas berhasil mendorong penurunan rasio utang terhadap PDB sebesar 13%.

"Pandemi sekarang sudah memasuki tahun ketiga, tapi masih banyak negara yang mengalami defisit sangat dalam. Beberapa negara bahkan rasio utangnya dramatis, sudah mencapai di atas 60% bahkan ada yang 80% bahkan 100% terhadap PDB," ungkap Sri dalam UI International Conference on G20.

5. Awas Tragedi Subprime Mortgage Crisis Amerika
Akademisi dan Praktisi Bisnis Rhenald Kasali mengatakan, yang dialami Amerika Serikat ketika krisis perekonomian 2008 disebut dengan subprime mortgage crisis. Tentu apa yang terjadi di AS waktu itu perlu diwaspadai karena jumlah utang Indonesia terus meningkat.

Pada 2014, menurut data dari pemerintah utang pemerintah Republik Indonesia baru mencapai Rp2.608,7 triliun. Maka kondisi pada 2022 khusus Februari telah mencapai Rp7.014,58 triliun.

"Jadi memang jumlah utang kita meningkat hanya saja patut kita syukuri karena PDB kita juga meningkat, sehingga secara proporsional memang kita mengalami suatu kemajuan dari perekonomian sehingga secara proporsional sebetulnya tidak begitu menyeramkan akan jadi masalah kalau utangnya meningkat tetapi pendapatan nasional tidak mengalami peningkatan," ujarnya.

6. Kata Luhut Utang RI Tidak Masalah
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi soal utang Indonesia sebesar Rp7.000 triliun.

"Saya minta pada teman-teman GAMKI, adik-adik juga, selalu lah bicara dengan data. Jangan pakai perasaan. Banyak pengamat-pengamat itu asal ngomong aja, ngomong nggak dia lihat sumber datanya bener nggak," ujar Luhut.

Luhut pun meminta masyarakat untuk melihat ini penting supaya kita jangan salah terbawa mengenai utanglah yang ribuan triliun.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network