Bupati Lumajang Gandeng Probolinggo dan Pemerintah Pusat Untuk Atasi Krisis Air Bersih

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Guna mengatasi krisis air bersih, yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Lumajang. Bupati Indah Amperawati mengambil langkah proaktif, ia menyampaikan langsung permasalahan tersebut kepada Menteri Pekerjaan Umum.

Agar mendapatkan dukungan terkait pembangunan infrastruktur air yang sangat di butuhkan. Salah satu solusi strategis yang tengah di upayakan adalah, pemanfaatan sumber air Ronggojalu yang terletak di Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga

Atasi Krisis Air Disejumlah Desa, Polres Probolinggo Kota Lakukan Hal Ini

Selama ini, Kecamatan Ranuyoso, Klakah, dan Kedungjajang mengalami kesulitan besar dalam pasokan air bersih. Oleh sebab itu, rencananya air dari Sumber air Ronggojalu ini akan dialirkan melalui jaringan pipa sepanjang 30 kilometer.

“Pembangunan infrastruktur ini akan menggunakan pipa sepanjang 30 kilometer. Untuk menghubungkan sumber air Ronggojalu dengan wilayah yang sangat memerlukan air bersih,” terang Bupati Lumajang akrab disapa Bunda Indah.

Langkah konkret untuk mengatasi krisis air bersih, telah mendapatkan dukungan positif dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Bahkan, Bupati dan Wali Kota Probolinggo telah menandatangani perjanjian kerja sama antar daerah sebagai bentuk komitmen untuk mendukung proyek tersebut.

Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Kabupaten Lumajang juga berencana mengajukan proposal proyek ini ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mendapatkan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat, kami berharap proyek penting ini dapat segera terwujud, agar masyarakat Lumajang dapat segera menikmati akses air bersih yang memadai,” imbuhnya.

Proyek pembangunan infrastruktur air ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan air bersih.

Lebih dari itu, di harapkan inisiatif ini dapat meningkatkan kualitas hidup warga serta mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan di masa mendatang.

Editor : Arif Ardliyanto