Bikang Basah Buk Mus, Jajanan Tradisional di Probolinggo Jadi Primadona di Bulan Puasa

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Di Kabupaten Probolinggo, tepatnya di Desa Kalikajar Wetan, Kecamatan Paiton, terdapat jajanan tradisional yang menjadi primadona di bulan Ramadhan, khususnya menu takjil untuk buka puasa.
Jajanan tradisional tersebut adalah kue bikang basah yang diproduksi oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik Mustika atau buk mus. terbuat dari adonan tepung terigu, tepung padi tepung kanji, santan, pewarna alami, serta topping buah nangka.
iNewsProbolinggo.id berkesempatan untuk melihat langsung proses pembuatan kue bikang yang berlokasi di Dusun pendopo Rt 14 Rw 5 itu. Pertama, santen dimasak lalu diberi pewarna alami dari daun pandan hingga warnanya merata.
Kemudian olahan tersebut dituang ke campuran tepung, diaduk hingga merata, baru setelahnya dituangkan ke cetakan untuk dimasak. Ketika hampir matang, toping nangka mulai diletakan diatasnya hingga akhirnya kue diangkat dengan cara dicongkel pakai sendok.
Selanjutnya, kue bikang itu dirapikan pakai tangan serta diberi dudukan agar tetap terlihat mekar. Barulah kue-kue bikang tersebut dibungkus sesuai dengan pesanan konsumen. Di dalam bungkusnya juga ditambah santan untuk bisa dinikmati pelanggan.
Owner Mustika menjelaskan, jika dirinya mulai berjualan kue bikang sejak 5 tahun lalu. Bermula saat dirinya ingin membantu perekonomian suami. Segala resep dicoba, bahkan belajar tutorialnya melalui youtube, hingga akhirnya menemukan cita rasa yang pas.
Setelah itu, dirinya mulai berani memasarkan olahannya itu, mulai dari tetangga, media sosial. Hingga akhirnya kue nya itu menjadi salah satu menu favorit untuk takjil buka puasa.
"Alhamdulillah untuk penjualan di bulan puasa ini lumayan, kadang sampai 30 porsi, kadang sampai 50 porsi," terangnya, Jum'at (21/3/2025)
Setiap porsinya, lanjut Mustika, dibandrol dengan harga Rp 10 ribu, dan pembelinya sendiri datang dari orang atau tetangga dekat hingga ke luar kota seperti Bondowoso dan Jember.
Bahkan pernah sekali Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Marisa Juwitasari istri dari Bupati Probolinggo Gus Haris turut datang membeli. Hal itu disebabkan dari cita rasa yang ditawarkan berbeda dengan bikang basah lainnya.
"Karena memang olahannya pakek resep khusus, cara mencongkelnya (mengangkatnya, red) itu juga berbeda agar lebih empuk," katanya.
Sementara itu, salah seorang pelanggan kue bikang basah Sundari mengaku sering membeli bikang basah buk Mus tersebut. Menurutnya, selain harganya yang murah, rasanya juga berbeda dengan bikang yang dijual dipasaran.
"Sering saya beli bahkan menjadi langganan, rasanya enak sekali, sekarang ini saya beli 3-6 porsi," ucapnya.
Selain untuk makan bersama keluarga, Sundari juga membeli untuk diberikan kepada orang tarawih ataupun orang tadarus di musala. Rasanya sangat merekomendasi untuk bisa dibeli.
Editor : Arif Ardliyanto