SURABAYA, iNewsProbolinggo.id - Selama tahun 2023, Jawa Timur menyaksikan perubahan menarik dalam Indeks Ketimpangan Gender (IKG), dengan 12 dari 38 kabupaten/kota mengalami peningkatan signifikan. Kota Probolinggo memimpin dengan lonjakan poin tertinggi, menggambarkan perubahan yang menonjol. Namun, sebaliknya, 26 daerah lain mengalami penurunan, menyoroti tantangan yang masih dihadapi.
Fakta ini semakin menarik dengan penurunan dramatis di beberapa daerah. Kota Malang, misalnya, mengalami penurunan tajam sebesar 0,219 poin, memberikan gambaran tentang perubahan yang cepat. Sementara itu, Kota Madiun menjadi sorotan dengan pencapaian IKG terendahnya, mengajukan pertanyaan tentang tantangan yang dihadapi kota tersebut.
Pulau Madura juga memperlihatkan peran kunci dalam dinamika ini, dengan beberapa daerah mencatat IKG yang tinggi. Namun, kesenjangan yang masih ada antara kabupaten/kota menyoroti tantangan yang perlu diatasi.
Peningkatan partisipasi tenaga kerja, terutama perempuan, menambah dimensi menarik dalam narasi ini. Meskipun ada penurunan IKG secara keseluruhan, peningkatan partisipasi angkatan kerja memberikan harapan untuk perubahan positif di masa depan.
Pernyataan dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Zulkipli, mempertegas perlunya perhatian pada ketimpangan gender yang masih ada di berbagai kabupaten/kota. Dengan demikian, cerita ini tidak hanya tentang angka, tetapi juga tentang upaya dan tantangan di baliknya.
"Hal ini menunjukkan masih adanya disparitas ketimpangan gender antar kabupaten/kota di Jatim," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Zulkipli dalam rilisnya, Jumat (10/5/2024).
Editor : Arif Ardliyanto