GAZA, iNewsProbolinggo.id - Hadiya Nassar nenek tua di Gaza menjadi viral setelah ucapanya yang menggetarkan. Dia mengatakan "Saya lebih tua dari Israel" saat berbicara dengan seorang fotografer.
Namun setelah viral nenek Hadiya Nassa gugur ditembak sniper tentara Zionis yahudi pada hari Kamis.
Saleh Al-Jafarawi, seorang fotografer Palestina, mengumumkan kematian Hadiya Nassar melalui platform media sosial X, "Engkau telah menjadi syahid, sayangku. Semoga Tuhan mengampunimu dan menempatkanmu di surga."
Menurut laporan Al-Jazeera pada Sabtu (9/10/2023), Al-Jafarawi mengungkapkan bahwa dia mendapat kabar duka itu dari sepupu korban. "Anggota tentara Israel menembak (Nassar) di depan pintu rumahnya," katanya.
Hadiya Nassar mendapatkan perhatian setelah muncul dalam video yang diunggah oleh Al-Jafarawi, yang menunjukkan kunjungannya ke rumah sakit saat Nassar sedang dalam proses pemulihan dari luka-luka akibat serangan udara Israel.
Dalam video itu, fotografer Palestina memegang kartu identitas Hadiya Nassar sambil berkata, "Anda lebih tua dari Israel." Nassar menjawab dengan tegas, "Tentu, tentu saja. Saya lebih tua dari Israel," sambil menambahkan, "Saya mempertahankan tanah Palestina." Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, sejak 7 Oktober, 17.177 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 46.000 orang terluka.
Hadiya Nassar merangkum pengalaman hidupnya sebelum peristiwa Nakba pada tahun 1948 yang merupakan eksodus Palestina. Wanita ini menarik perhatian banyak pengguna media sosial dengan mata hijau yang memesona dan ciri wajah yang mencolok saat berbicara dengan Jaafrawi.
Meski hidupnya berakhir tragis, semangat Hadiya Nassar tetap terpancar dalam video yang menjadikannya sebagai simbol perjuangan Palestina. Meski dirawat di rumah sakit karena patah tulang dan cedera wajah, dia dengan riang mengomentari mata hijaunya sendiri, sebuah momen yang sangat berbeda dari situasi suram yang dia alami.
Ketangguhannya dan cintanya pada tanah airnya telah mengabadikannya sebagai simbol perjuangan rakyat Palestina.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta