Demi Judi Slot dan Beli Sabu, Suami Tega Jual Istri Rp400 Ribu ke Pria Hidung Belang lewat MiChat

KOBAR, iNews.id - Sungguh tega perbuatan M (27). Pria di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng), itu tega menjual istri ke pria hidung belang melalui aplikasi online MiChat seharga Rp400 ribu.
Jika si istri menolak, maka tersangka M akan menyiksanya. Dari informasi yang dihimpun, sudah 10 kali sang istri menuruti keinginan suaminya.
Mirisnya, hasil menjual sang istri itu dipakai untuk main judi slot dan membeli sabu. Kini pelaku mendekam di Mapolres Kobar.
Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono mengatakan, pasutri ini berasal dari Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim) lalu datang ke Pangkalan Bun.
Alasannya tarif mempekerjakan istrinya sebagai pekerja seks komersial (PKS) di Pangkalan Bun lebih mahal. Jika di Sampit cuma Rp350.000 sedangkan di Pangkalan Bun bisa Rp400.000 lebih.
"Pelaku ini memaksa korban untuk menjual diri dengan alasan untuk kebutuhan sehari-hari, main judi slot dan dan juga membeli sabu," ucap Bayu Wicaksono, Selasa (21/11/2023).
Dalam praktiknya, tersangka memaksa korban untuk melayani laki-laki hidung belang di kontrakan. Saat istrinya berhubungan badan dengan pria hidung belang, tersangka juga ada di dalamnya. Tersangka ada di belakang menunggu tamu yang bermain dengan istrinya.
"Jika korban menolak maka akan dilakukan tindakan kekerasan oleh tersangka," katanya.
Setelah korban selesai melayani laki-laki lain, selanjutnya tamu memberikan uang kepada korban, akan tetapi uang tersebut diminta oleh tersangka.
Jika korban dan tersangka ini sebelumnya memiliki hubungan berpacaran pada tahun 2021. Keduanya menikah secara siri di sampit, karena korban hamil.
Namun, dalam perjalanannya korban mengalami keguguran. Di depan awak media, tersangka M mengaku tak memiliki pekerjaan. Dia yang memaksa istrinya untuk menjual diri.
"(Kamu enggak kerja?) enggak. (berapa kali jual istri?) sudah 10 kali (dijual)," ucap M.
Tersangka bakal dijerat UU Perdagangan orang (human trafficking) dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta