Fakta Menarik tentang Hari Pahlawan Nasional

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Hari Pahlawan Nasional diperingati setiap tanggal 10 November. Peringatan ini bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Hari Pahlawan Nasional:

• Pertempuran Surabaya menjadi latar belakang penetapan Hari Pahlawan Nasional. Pertempuran ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 antara rakyat Surabaya melawan tentara Inggris yang ingin kembali menjajah Indonesia. Pertempuran ini berlangsung selama tiga minggu dan menyebabkan ribuan korban jiwa.
• Bung Tomo menjadi sosok yang sangat identik dengan Hari Pahlawan Nasional. Ia dikenal dengan pidatonya yang menggelegar yang membakar semangat arek-arek Surabaya untuk melawan tentara Inggris. Pidatonya yang terkenal adalah "Merdeka atau Mati!"
• Tentara Inggris menyerah kepada rakyat Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Kemenangan rakyat Surabaya dalam pertempuran ini menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah.
• Hari Pahlawan Nasional ditetapkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 November 1959.

Berikut adalah beberapa fakta menarik lainnya tentang Hari Pahlawan Nasional:

• Pada tahun 2023, tema Hari Pahlawan Nasional adalah "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan." Tema ini dipilih untuk mengajak generasi muda untuk meneladani semangat dan perjuangan para pahlawan.
• Peringatan Hari Pahlawan Nasional biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, seperti upacara bendera, ziarah ke makam pahlawan, dan lomba-lomba.
• Hari Pahlawan Nasional merupakan hari libur nasional di Indonesia.

Baca Juga

Selamatan Desa Pengingat Sejarah Awal Mula Munculnya Desa Sumber Kedawung Probolinggo

Dengan memperingati Hari Pahlawan Nasional, kita dapat mengenang jasa para pahlawan dan menghormati perjuangan mereka. Kita juga dapat memetik pelajaran dari perjuangan mereka untuk terus berjuang mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan.

Editor : Ahmad Hilmiddin