JAKARTA, iNews.id - Mungkin Kopi Gajah masih asing di telinga kita, tidak seperti Kopi Luwak yang sudah lebih dulu terkenal. Lantas, seperti apa Kopi Gajah?
Sejarah Kopi Gajah
Gajah merupakan salah satu hewan herbivora yang bisa melakukan fermentasi di dalam perutnya, guna memecahkan selulosa dari makanan. Selulosa sendiri adalah senyawa organik yang berada di dinding sel pelindung tumbuhan.
Black Ivory Coffee merupakan salah satu penghasil kopi gajah yang ada di dunia. Setidaknya ada sekitar 20 ekor gajah yang sengaja dipersiapkan untuk memproduksi kopi black ivory.
Karena gajah memiliki kontribusi yang besar dalam pembuatan kopi ini, delapan persen dari penjualan kopi black ivory diberikan kepada Golden Triangle Asian Elephant Foundation, yaitu suatu badan yang mengelola penyelamatan gajah.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 6 Fakta Menarik Kopi Gajah:
1. Kopi Gajah Berasal Dari Kotoran Gajah
Sama seperti kopi luwak, yang mengalami proses fermentasi biji kopi melalui saluran pencernaan musang luwak. Kopi Gajah berasal dari biji kopi yang mengalami fermentasi alami dalam pencernaan gajah.
Biji kopi yang sudah matang diberikan kepada gajah untuk dimakan. Biji kopi dicerna dalam waktu 15 hingga 70 jam di perut gajah. Asam lambung gajah memecah protein, sehingga biji kopi yang tidak tercerna dengan baik keluar bersama kotoran gajah.
Proses fermentasi alami oleh gajah inilah yang memberikan cita rasa unik pada kopi gajah. Sebelum dikonsumsi, biji kopi yang tidak tercerna dengan baik dicuci, dikeringkan, dan dipanggang. Proses ini hampir sama dengan kopi luwak.
Dari informasi yang saya temukan, gajah tidak begitu suka makan biji kopi, sehingga perlu sedikit dipaksakan agar mau memakannya.
2. Black Ivory Coffee, Satu-satunya Penyedia Kopi Gajah di Dunia
Perlu diketahui bahwa kebanyakan hotel dan resor di Thailand menyebut kopi gajah sebagai Black Ivory Coffee. Ini karena kopi premium ini pertama kali diproduksi oleh Black Ivory Coffee Co. Ltd di Golden Triangle Asian Elephant Foundation di Chiang Saen, Thailand. Jadi, saat ini satu-satunya produsen kopi gajah di dunia adalah Black Ivory Coffee yang berlokasi di Thailand.
3. Karakteristik Kopi Gajah
Penelitian juga menyatakan bahwa enzim dalam perut gajah memecah protein dalam biji kopi, yang merupakan salah satu penyebab rasa pahit. Ketika protein terpecah, rasa pahit berkurang.
Minuman kopi yang dihasilkan dari kotoran gajah memiliki cita rasa halus, dengan sentuhan aroma bunga dan cokelat. Rasanya nikmat, seperti mencampur susu cokelat, kacang, dengan aroma rempah-rempah dan buah merah.
4. Kopi Gajah Lebih Mahal dari Kopi Luwak
Kopi gajah menjadi sangat mahal karena sifat gajah yang tidak efisien. Dari 33 kg biji kopi yang dimakan gajah, hanya kurang dari 1 kg yang menjadi biji kopi gajah. Sisanya hancur akibat sistem pencernaan gajah yang kuat.
Kotoran gajah juga tidak selalu cocok untuk diolah menjadi kopi. Oleh karena itu, kopi gajah sekarang menjadi kopi termahal di dunia, mengalahkan harga kopi luwak. Harga kopi premium ini semakin tinggi karena ketersediaannya sangat tergantung pada nafsu makan gajah.
Untuk mendapatkan kopi gajah, Anda harus mempersiapkan anggaran sekitar US$ 2.200 per kilogramnya, atau setara dengan Rp 31.661.131. Jadi, kopi gajah adalah kopi termahal di dunia, melebihi harga kopi luwak. Kalau Anda memiliki Rp 31.661.131, akan Anda gunakan untuk membeli kopi apa?
5. Asal Usul Kopi Gajah
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kopi gajah pertama kali ditemukan dan diproduksi oleh Black Ivory Coffee yang berbasis di Thailand.
6. Penemu Ide Kopi Gajah
Meskipun kopi gajah dikenal dan populer di Thailand, penemu ide kopi gajah bukanlah orang Thailand. Ide kopi gajah ini berasal dari seorang investor kopi asal Kanada, Blake Dinkin, yang mengeluarkan Rp 4 miliar untuk mengembangkan proses pengolahan kopi melalui pencernaan gajah.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta