PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Di Kota Probolinggo, ada tempat penyimpanan barang-barang bersejarah seperti museum. Namun tempat ini dikemas sederhana, yang bertujuan menambah wawasan ilmu sejarah.
Tempat itu diberi nama Pojok Literasi Arkeolog yang berlokasi di Jalan Cempaka RT 2 RW 3 , Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan.
Dikelola oleh Edi Martono (54), yang juga selaku pembina pojok literasi Kota Probolinggo.
Ada beberapa benda bersejarah yang sengaja dipajang, seperti : alat penggiling jagung yang terbuat dari batu, miniatur stupa Candi Borobudur, berikut patungnya. Ada juga mesin ketik manual, telepon umum, perangko kuno, serta bedil binatang (Burung).
Ada benda yang menarik, terbuat dari batu yang disebut Batu Pipisan. Batu pipisan merupakan peralatan untuk menghaluskan biji-bijian, ramuan tumbuhan atau untuk menghaluskan oksida besi, yang digunakan sebagai zat perwarna.
Cara penggunaannya adalah, benda yang akan dihaluskan diletakkan pada batu pipisan, kemudian digiling dengan batu giling yang digunakan secara horizontal.
Batu pipisan sendiri, sudah dikenal sejak jaman prasejarah dan masih digunakan sampai sekarang. Batu pipisan mempunyai filosofi, di mana gandik atau batu pasangan untuk menumbuk (ulek-ulek) hanya untuk digunakan satu batu pipisan, tidak boleh digunakan ke batu lainnya.
"Batu pipisan salah satu bagian batuan purba, batu pipisan mempunyai arti menghaluskan yang digunakan bumbu dan bahan lainnya,"kata Edi, Kamis (31/08/2023).
Namun Batu Bipisan, lanjutnya, saat digunakan harus ada gandik khusus, Jadi gandik itu, tidak bisa digunakan di batu lainnya, batu tersebut ditemukan di sekitar Pantai Mayangan, saat melakukan pengerukan sungai.
Selain Batu Pipisan, di pojok literasi juga terpampang berbagai literasi atau buku sejarah beserta gambar sejarah. Pengunjung bisa membaca dan melihat apa saja yang berkaitan dengan sejarah Indonesia, dunia dan sejarah lokal.
Editor : Ahmad Hilmiddin