Tahukah Kamu Mengapa Daun Putri Malu Menutup Saat Terkena Sentuhan? Ini Penjelasannya !

PROBOLINGGO,iNewsprobolinggo.id - Putri malu atau Mimosa pudica adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/layu dengan sendirinya saat disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya.

Dikatakan putri malu karena memiliki kepekaan dengan sentuhan, daun ini akan menutup jika disentuh. Tumbuh subur di alam liar, daun putri malu ternyata memiliki manfaat untuk kesehatan.

Baca Juga

Pengakuan Pilu Gadis Madiun Diperkosa 3 Anggota Keluarga: Kakek Siang, Ayah Malam, Paman Subuh

Ketika Anda menyentuh daunnya, tanaman ini akan mengeluarkan air dari daun dan tangkainya. Saat air mengalir ke pangkal tanaman, daun-daunnya akan menutup dan tangkainya terkulai. Hal ini menyebabkan tanaman terlihat layu dan menguncup.

Mengapa tanaman putri malu berperilaku demikian?Ternyata alasannya mirip dengan manusia, karena tanaman ini tidak ingin disentuh.

Dilansir dari berbagai sumber, reaksi terhadap sentuhan ini adalah mekanisme pertahanan. Banyak hewan dan serangga yang memakan tanaman, sehingga tanaman yang sensitif seperti putri malu belajar menggunakan gerakan untuk menghalau predator.

Terkejut dengan tanaman yang tiba-tiba layu, hewan-hewan yang lapar ini akan menjauh dan mencari tanaman lain untuk dimakan. Selain itu, tanaman yang layu tidak terlihat menggugah selera. Hal ini mendorong predator lain yang ada di dekatnya untuk mencari makan di tempat lain.

Tanaman putri malu juga menutup daunnya pada malam hari untuk menghemat energi. Dalam hal ini. Tidak hanya putri malu, banyak tanaman lain yang menutup daunnya di malam hari. Pada malam hari, daun tidak mengambil energi dari sinar matahari.

Saat menutup daunnya dan menjadi layu karena disentuh, daun putri malu tetap dalam keadaan sehat, jadi tidak perlu khawatir. Setelah beberapa menit, ia akan mengirimkan air kembali ke daunnya dan daunnya akan terbuka kembali.

Editor : Ahmad Hilmiddin