Jalan ke Probolinggo, Jangan Lupa Wisata Kuliner Bu Wiwik, Rasanya Buat Ketagihan
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/06/18/7cd95_warteg-bu-wiwik.jpg)
PROBOLINGGO, iNews.id - Warteg Bu Wiwik, merupakan tempat makan dengan beragam menu makanan. Mulai dari ayam bakar, ayam goreng, ayam kare, gurame bakar, gurame goreng, dan masih banyak menu lain pada warteg yang berlokasi di pinggir jalan raya pantura masuk Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Selain menu yang lengkap, harga untuk setiap porsi makanan ini lumayan cukup murah. Dikisaran harga 15 ribu sampai 30 ribu rupiah. Tergantung menu yang dipesannya. Parkiran yang luas, aman dan tempat yang nyaman membuat pelanggan betah menyantap makanan di warteg bu wiwik itu.
Pemilik rumah makan setempat, Wiwik mengatakan kalau usaha rumah makan itu ia geluti sejak 15 tahun yang lalu, bersama sang suami, Chairul Anwar ia mulai membuka tempat makan di trotoar yang ada di Kota Kraksaan.
Lalu setelah itu mengontrak sebuah bangunan ke kelurahan sidomukti. Hingga lambat laun, dapat membuka rumah makan di tanah dan gedung mili sendiri di Desa Kebonagung.
"Alhamdulilah sekarang sudah mampu mempekerjakan 23 karyawan dihari-hari biasa. Kalau pada bulan puasa itu mencapai 40 sampai 50 orang karyawan," terangnya. Sabtu (18/6/2022)
Karyawan tambahan itu hanya dipekerjakan pada bulan puasa saja, sementara karyawan yang sudah menetap itu ada sekitar 23 orang. Banyaknya jumlah karyawan itu sebanding dengan banyaknya pelanggan yang dilayani setiap harinya.
Seiring dengan banyaknya pelanggan, omset yang didapat juga sudah sangat cukup untuk menggaji setiap karyawannya. Jika dihitung, omset setiap harinya rata-rata mencapai 2 juta rupiah.
Banyaknya pelanggan itu selain karena memang masakannya yang khas, Wiwik juga menyatakan kalau ditempat makannya itu pelanggan dilayani sepenuh hati. Sehingga membuat para pelanggan nantinya merasa puas dan ingin kembali lagi.
"Kita memang harus telaten sama pembeli. Jangan sampai karena sudah besar pembeli dibiarkan, pembeli itu adalah raja. Jadi harus dilayani dengan baik," jelas ibu dua anak itu.
Wiwik menceritakan selama merintis usaha itu, dirinya mempunya pengalaman pahit yang tak terlupakan hingga saat ini. Pengalaman itu adalah tentang kegagalan dirinya saat merintis usaha Warteg Bu Wiwik. Pertama merintis ia alami kerugian hingga tidak bisa membayar utang ke bank.
Bahkan sesekali karena tidak mampu membayar, ia sembunyi dikamar mandi saat ada petugas bank yang menagih hutang. Ia bersembunyi sampai para petugas pergi dari rumahnya.
Namun hal itu tidak mematahkan semangat yang ia bina bersama sang suami tercintanya. Ia tetap melanjutkan usahanya, jatuh bangun terus dilalui, hingga akhirnya rumah makannya menjadi salah satu rumah makan favorit di Kabupaten Probolinggo.
"Jangan sampai meninggalkan tempat usaha, sepahit apapun kita tidak boleh tinggalkan, tetap harus berusaha, gagal bangkit lagi. Khususnya pada keuangan, itu tidak boleh langsung dipercayakan kepada karyawan," terangnya.
Ia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada kedua orang tuanya. Karena pertama ia belajar membuka usaha dan penetuan cita rasa masakannya itu belajar dari kedua orabg tuanya. Ia belajar meracik bumbu yang pas, hingga menjadi ciri khas masakannya.
"Harapannya semoga apa yang dicita-citakan tercapai, bercita-cita punya warteg lagi selain ini. Sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan, karena kalau saya ingat saya dulu cari kerja itu susah," ucapnya wanita berusia 43 tahun itu.
Sementara itu, salah seorang pelanggan, Tria Nur Jannah yang kebetulan bersama abi dan uminya mengaku kalau masakan yang kaya akan rempah di warteg bu wiwik ini sangat pas untuk lidah orang Indonesia, khususnya warga Probolinggo.
Ia juga mengaku kalau dirinya paling suka masakan yang dibakar, seperti ayam bakar ataupun gurame bakar. Hanya saja pada saat itu, karena kebetulan ingin yang menu goreng, maka ia memilih makan gurame goreng.
"Selain masakannya yang enak, tempatnya juga strategis berada dipinggir jalan. Karena kebetulan dari besuki, mau pulang, jadi mampir dulu," aku wanita asal Kota Probolinggo itu.
Editor : Ahmad Hilmiddin