Penjelasan Terbaru Kemenko Perekonomian Tentang Rp300 Ribu BLT Minyak Goreng

andie

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (1/4/2022) lalu mengumumkan rencana pemerintah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng. 

Sekretaris Kementerian koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso pun menyampaikan beberapa penjelasan terbaru soal program tersebut. 

Dia mengatakan bahwa ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina memicu volatilitas harga komoditas utama dunia, bahkan interim report OECD Maret lalu memperkirakan pertumbuhan ekonomi global berpotensi berkurang 1%, menjadi 3% dari 4%, dan inflasi akan naik 2,5%, dari yang semula 4% menjadi 6,5%. 

"Harga komoditas terus meningkat, harga energi dan juga pangan meningkat cukup tinggi terus mengalami tren peningkatan tersebut, dan Indonesia terdampak mau secara langsung maupun tidak langsung," bebernya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (8/4/2022).

Hal ini menjadi situasi luar biasa yang dihadapi Indonesia setelah Covid-19 mereda. Seiring kenaikan harga komoditas di tingkat global akibat situasi-situasi tersebut, pemerintah melakukan penyesuaian harga-harga di tingkat domestik dan pemberian subsidi.

"Yang penting juga untuk dilakukan adalah menjaga bantalan sosial kita, terutama bagi kelompok menengah ke bawah yang mencakup 40% penduduk Indonesia terbawah. Tujuannya adalah untuk meringankan beban, menjaga daya beli masyarakat dan tak kalah penting menjaga situasi sosial yang kondusif seiring kenaikan harga tersebut," tuturnya. 

Salah satu yang mengalami kenaikan adalah komoditas minyak goreng dan pasokannya belum stabil. Pemerintah sudah menyiapkan program BLT minyak goreng untuk menjaga daya beli masyarakat. 

Susiwijono mengatakan, pemerintah menyiapkan program BLT minyak goreng ini sebagai bagian dari program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) yang anggarannya menggunakan anggaran PEN 2022.

"BLT minyak goreng ini menjadi rumpun dari bansos pangan yang nanti akan ada di Kemensos dan sebagian menjadi bagian BLT PKLWN (Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan) yang kami koordinasikan bersama rekan TNI dan Polri," terang dia.

BLT minyak goreng yang menjadi rumpun program bansos pangan ini akan diberikan kepada kurang lebih 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang masing-masing akan menerima Rp100.000 per KPM per bulan dalam waktu 3 bulan yang akan diberikan sekaligus, sehingga masing-masing penerima akan menerima total Rp300.000.

"Ini perhitungannya menggunakan asumsi bahwa per KPM akan menggunakan 0,23 liter per minggu dari data BPS, sehingga sebulan adalah 1 liter per orang, sehingga satu KPM besarannya sekitar Rp300 ribu per penerima," urainya.

"Di tahun 2022 ini, akan ada program BT PKLWN yang diberikan Rp600.000 kepada para PKL, warung, dan nelayan, yang ini disalurkan ke 212 kabupaten/kota, dan yang kedua adalah BLT tadi yang bersamaan untuk para PKL warung, utamanya warung makanan dan gorengan di 514 kabupaten/kota di Indonesia," papar Susiwijono.

BLT minyak goreng juga menjadi rumpun program BT PKLWN, nanti akan diberikan kepada 2,5 juta PKL dan warung, utamanya PKL warung makanan atau gorengan di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang masing-masing juga akan menerima Rp300.000 sekaligus. Ini menggunakan skema BT PKLWN yang penyalurannya akan diberikan langsung oleh TNI dan Polri.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network