PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id – Di sudut sebuah kafe yang hangat di Kota Probolinggo, waktu seolah berputar mundur. Tawa riang, pelukan erat, dan mata yang berkaca-kaca menjadi pemandangan utama.
Mereka yang hadir adalah para Alumni SMUN 3 Kota Probolinggo Angkatan Tahun 2003 yang akhirnya berhasil menggelar reuni setelah 22 tahun sejak kelulusan. Minggu (9/11/25)
Suasana haru bercampur gembira menyelimuti puluhan alumni. Sejak berpisah di gerbang sekolah dengan seragam putih abu-abu, masing-masing telah menempuh jalan hidup, karier, dan tantangan yang berbeda.
Pertemuan sederhana ini, yang dikemas tanpa kemewahan, justru terasa begitu istimewa - layaknya mesin waktu yang membawa mereka kembali ke masa remaja.
Sesi utama acara menjadi inti dari kerinduan yang terpendam. Dipandu oleh seorang moderator, para alumni ini saling berbagi pengalaman hidup selama dua dekade terakhir.
Ada yang menjadi pengusaha sukses, TNI, Polri, pegawai negeri, ibu rumah tangga, hingga aktivis sosial. Namun, di kafe itu, tak ada sekat profesi atau status sosial. Semua gelar dan jabatan seolah ditanggalkan di pintu masuk.
"Kami semua membaur jadi satu. Tak ada batas, semua kembali menjadi Muklas yang suka usil, Rizal yang pendiam, atau Nur yang pintar dan Rio yang suka menggoda ," ujar salah seorang peserta reuni dengan mata berkaca-kaca.
Kehangatan persahabatan murni, yang dibentuk di bawah atap sekolah yang sama, mengalahkan segala perbedaan yang muncul di kehidupan dewasa.
Muklas didampingi Rizal Affandi, selaku perwakilan panitia, menjelaskan bahwa acara ini murni digagas untuk menjaga tali silaturahmi yang sempat terentang jauh.
"Alhamdulillah acara berjalan dengan sangat lancar. Banyak yang hadir, meski kami akui masih ada beberapa teman yang belum bisa bergabung. Harapan kami, di kesempatan berikutnya, kami bisa berkumpul dalam formasi yang lengkap," tutur Muklas dengan nada penuh syukur.
Rizal menambahkan, kesuksesan reuni ini adalah buah dari gotong royong yang tak lekang oleh waktu.
"Ini betul-betul inisiatif dan partisipasi dari teman-teman. Jadi kita patungan untuk menyelenggarakan acara ini. Kebersamaan di masa sekolah ternyata masih terasa hingga kini," jelas Rizal.
Meskipun sederhana, acara ini telah berhasil menorehkan memori baru, mengikat kembali janji persahabatan lama. Para alumni pun bertekad untuk menjadikan reuni ini sebagai agenda rutin.
"Untuk kedepannya, kita akan konsep lagi acaranya biar lebih meriah dan tentu, lebih banyak lagi yang bisa datang. Sekali lagi, terima kasih banyak untuk teman-teman yang sudah hadir dan mendukung acara reuni ini," tutup Rizal, menyiratkan optimisme akan pertemuan-pertemuan berikutnya.
Reuni Angkatan 2003 SMUN 3 Probolinggo ini membuktikan satu hal: bahwa persahabatan sejati, yang diuji oleh jarak dan waktu, tetap menjadi harta tak ternilai yang selalu layak untuk dirayakan, meskipun hanya dengan secangkir kopi dan tawa sederhana di sebuah kafe.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
