PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Jagung merupakan salah satu komoditas pangan penting di Indonesia. Jagung digunakan untuk berbagai keperluan, seperti bahan pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri.
Menurut data Kementerian Pertanian, produksi jagung nasional pada tahun 2023 mencapai 20,2 juta ton. Produksi tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 18,5 juta ton.
Dari total produksi jagung nasional, Jawa Timur merupakan daerah penghasil jagung terbesar dengan produksi mencapai 5,37 juta ton. Jawa Tengah menyusul di posisi kedua dengan produksi mencapai 3,145 juta ton.
Berikut adalah daftar 10 daerah penghasil jagung terbesar di Indonesia pada tahun 2023:
- Jawa Timur, dengan jumlah produksi 5.370.000 ton Jagung.
- Jawa Tengah, dengan jumlah produksi 3.145.000 ton Jagung.
- Sumatra Utara, dengan jumlah produksi 2.085.000 ton Jagung.
- Sulawesi Selatan, dengan jumlah produksi 1.779.000 ton Jagung.
- Nusa Tenggara Barat, dengan jumlah produksi 1.776.000 ton Jagung
- Nusa Tenggara Timur, dengan jumlah produksi 991.000 ton Jagung.
- Jawa Barat, dengan jumlah produksi 800.000 ton Jagung.
- Sumatra Barat, dengan jumlah produksi 788.000 ton Jagung.
Faktor-faktor yang mendukung produksi jagung di Indonesia
Daerah-daerah penghasil jagung terbesar di Indonesia memiliki beberapa faktor yang mendukung, yaitu:
- Ketersediaan lahan yang luas.
Jagung merupakan tanaman yang membutuhkan lahan yang luas untuk ditanam. Luas lahan pertanian di Indonesia mencapai sekitar 145 juta hektar, dengan sekitar 65 juta hektar di antaranya merupakan lahan sawah.
- Ketersediaan air yang cukup.
Jagung merupakan tanaman yang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Tanaman jagung membutuhkan curah hujan sekitar 1.000-1.500 mm per tahun.
- Ketersediaan iklim yang sesuai.
Jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim, tetapi iklim tropis merupakan iklim yang paling ideal untuk pertumbuhan jagung.
- Ketersediaan sarana dan prasarana pertanian yang memadai.
Sarana dan prasarana pertanian yang memadai, seperti irigasi, jalan, dan alat-alat pertanian, dapat membantu meningkatkan produksi jagung.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi jagung
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan produksi jagung nasional. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional dan meningkatkan ekspor jagung.
Berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi jagung nasional:
- Peningkatan luas lahan tanam jagung.
Pemerintah terus melakukan upaya untuk membuka lahan-lahan baru untuk ditanami jagung. Selain itu, pemerintah juga mendorong petani untuk menanam jagung di lahan-lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan.
- Peningkatan produktivitas jagung.
Pemerintah memberikan bantuan benih jagung unggul dan memberikan penyuluhan kepada petani tentang cara budidaya jagung yang baik.
- Peningkatan kualitas benih jagung.
Pemerintah mendorong petani untuk menggunakan benih jagung unggul. Benih jagung unggul dapat meningkatkan produktivitas jagung hingga 30%.
- Peningkatan penyuluhan pertanian.
Pemerintah memberikan penyuluhan kepada petani tentang cara budidaya jagung yang baik, mulai dari pemilihan benih, pengolahan lahan, pemupukan, hingga pemanenan.
Manfaat peningkatan produksi jagung
Peningkatan produksi jagung nasional diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, yaitu:
- Meningkatkan ketersediaan pangan.
Jagung merupakan salah satu bahan pangan pokok di Indonesia. Peningkatan produksi jagung dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
- Meningkatkan kesejahteraan petani.
Petani jagung merupakan salah satu kelompok petani yang paling banyak di Indonesia. Peningkatan produksi jagung dapat meningkatkan pendapatan petani jagung.
- Meningkatkan perekonomian nasional.
Jagung merupakan komoditas ekspor yang potensial. Peningkatan produksi jagung dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia.
Kesimpulan
Jagung merupakan salah satu komoditas pangan penting di Indonesia. Peningkatan produksi jagung nasional perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan perekonomian nasional.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait