JEMBER, iNewsProbolinggo.id - Dengan naiknya Mahfud MD sebagai calon wakil presiden 2024 dari Ganjar Pranowo, ada baiknya masyarakat mengetahui sejarah perjuangan Indonesia dimana kisah pahlawan berada.
Bahkan, Mahfud MD yang sudah berkontribusi dalam perjuangan Indonesia melalui keahlian di bidang hukum, memandang tinggi akan pahlawan Indonesia karena kemerdekaan yang mereka raih untuk masyarakatnya.
Dengan besar dan panjangnya sejarah Indonesia dalam perjuangan, pahlawan-pahlawan datang dari berbagai daerah yang memiliki semangat untuk meraih kemerdekaan. Salah satunya adalah kota Jember.
Kota Jember adalah kota asal Istri Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) dan juga Calon Wakil Presiden (cawapres) Mahfud MD, Zaizatun Nihayati
Indonesia adalah tanah yang kaya akan sejarah kepahlawanan. Dari Sabang hingga Merauke, banyak pahlawan nasional telah berjuang untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa.
Salah satu daerah yang memiliki andil besar dalam menghasilkan pahlawan adalah Jember, yang memiliki Pahlawan bernama Mohammad Sroedji
Awal Kehidupan Mohammad Sroedji
Mohammad Sroedji, yang lahir pada 1 Februari 1915, adalah seorang prajurit berani yang berperang melawan pasukan penjajah Belanda di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Semangat dan tekadnya untuk melawan penjajah membuatnya menjadi salah satu pahlawan nasional yang dihormati dan diabadikan oleh masyarakat Indonesia.
Pada akhir tahun 1943, Moch Sroedji memulai karir militernya di Jember, awalnya menjabat sebagai komandan kompi (Chuudanchoo) di Peta Besuki.
Untuk mencapai posisi ini, ia harus menyelesaikan Pendidikan Perwira Tentara PETA angkatan pertama di Bogor, bersama dengan Ahmad Yani dan Soeharto.
Setelah menyelesaikan pendidikan tersebut, ia ditugaskan sebagai komandan kompi untuk wilayah Karesidenan Besuki – Batalyon 1 Kencong – Jember di bawah komando Daidancho Soewito Soediro.
Peran Mohammad Sroedji dalam Perjuangan Indonesia
Peran Mohammad Sroedji juga terasa kuat dalam upaya pembentukan BKR dan TKR di wilayah Karesidenan Besuki. Dari September 1945 hingga Desember 1946, ia memegang jabatan sebagai Komandan Batalyon 1 Resimen IV Divisi VII TKR yang bermarkas di Kencong, Jember.
Antara Mei hingga Oktober 1948, Moch Sroedji menjabat sebagai Komandan Resimen 40 Damarwoelan pada Divisi VIII.
Pada 25 Oktober 1948, sesuai dengan keputusan Menteri Pertahanan RI No. A/532/42, Resimen 40 Damarwoelan diubah namanya menjadi Brigade III Damarwoelan Divisi I T.N.I. Jawa Timur, yang akhirnya bertahan di Blitar setelah pasukan mengalami pengungsian yang tersebar di berbagai wilayah.
Komandan Sroedji bertanggung jawab atas semua aspek pengungsian ini, termasuk konsumsi dan akomodasi bagi seluruh anggota resimen.
Selama masa pengungsian, mereka terlibat dalam berbagai pertempuran ketika menjalani Wingate Action yang membawa mereka dari Blitar ke Besuki, menempuh perjalanan sejauh 500 km selama 51 hari.
Gugurnya Mohammad Sroedji
Pertempuran puncak terjadi pada 8 Februari 1949 di Desa Karangkedawung, Mumbulsari, Jember, saat pasukan Sroedji menghadapi tekanan dan kejaran pasukan Belanda.
Saat itu, Letnan Kolonel Moch Sroedji gugur dalam pertempuran, menjadikan peristiwa ini sebagai momen pengorbanan pahlawan.
Jenazahnya dikebumikan di Pemakaman Umum Kreongan, sementara di bekas wilayah pertempuran didirikan sebuah monumen untuk memperingati peristiwa 8 Februari 1949.
Pemberian Tanda Kehormatan
Pemerintah Indonesia mengakui jasa-jasa Moch. Sroedji dengan memberikannya Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera, yang telah diresmikan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 91/TK/Tahun 2016 tertanggal 3 November 2017.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo kepada keluarga penerima penghargaan, termasuk Almarhum Mayjen TNI (Purnawirawan) Andi Mattalatta dari Sulawesi Selatan dan Almarhum Letnan Kolonel Infanteri (Anumerta) Sroedji yang berasal dari Jawa Timur.
Itulah pahlawan asal Jember, kampung halaman Zaizatun Nihayati, Istri Mahfud MD yang selaku Cawapres Ganjar Pranowo. Nilai-nilai yang bisa didapatkan dari seorang pahlawan bisa diterapkan oleh siapa aja, termasuk tokoh-tokoh saat ini seperti Mahfud MD dan Istri Zaizatun Nihayati.
*Kontribusi Istri Mahfud MD, Zaizatun Nihayati dalam Melanjuti Nilai-Nilai Pahlawan*
Zaizatun Nihayati juga berkontribusi dalam melanjutkan nilai-nilai pahlawan dalam keaktifannya di kegiatan Organisasi Aksi Solidaritas Era kabinet Indonesia (OASE Kabinet Indonesia Maju). Sang Istri menjadi anggota Bidang 1 yang berfokus kepada Pengasuhan dan Pendidikan Karakter.
Selain Yatie, individu lain yang tergabung dalam bidang 1 termasuk Eny Purwaningtyas (pasangan Menteri Agama, Yaqut Cholil Quomas); Nanny (pasangan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Hadi Tjahjanto). Juga terdapat Ratna Susianawati (istri Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Rodi Hartono) dan Sinta (pasangan Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury).
Bidang 1 OASE KIM diperintah oleh Franka Makarim, yang merupakan istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait