PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Seorang warga di Kota Probolinggo hampir menjadi korban ancaman pembacokan dengan senjata tajam, oleh oknum tim sukses salah satu Calon Legislatif (Caleg) dari salah satu partai.
Insiden ini dipicu, oleh pemasangan bendera partai tanpa izin pemilik rumah. Peristiwa terungkap melalui unggahan akun Facebook bernama Nanang Wahyudi, pada Rabu malam (12/10/2023).
Dalam unggahan itu, disebutkan oknum tim sukses dari Caleg nomor 5, Supriyanto dengan nama Shaleh Efendi, warga RT 10 RW 1 Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, pada Rabu 11 Oktober 2023 pagi hampir melakukan serangan terhadap warga. Penyebabnya, hanya karena memasang bendera Caleg tanpa izin pemilik rumah.
"Saya mohon aparat yang berwenang, untuk menyelidiki kasus ini dengan serius," tulis Nanang Wahyudi dalam unggahannya.
Menyikapi itu, Kepala Bagian Humas, Polres Probolinggo Kota, Iptu Zainullah, menyatakan pihaknya telah menerima informasi terkait ancaman terhadap warga tersebut.
"Kami telah menerima laporan terkait ancaman tersebut, dari pihak yang diduga menjadi korban. Namun sampai saat ini, belum ada laporan tertulis. Karena peristiwa ini terkait dengan Pemilu, kami telah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Probolinggo,"ujarnya.
"Kasus ini masih dalam tahap pengembangan, kami akan menyelidiki dan mengadakan pemeriksaan lebih lanjut, selanjutnya akan kami beri informasi tentang hasilnya," jelasnya
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Probolinggo, Johan Dwi Angga, memastikan bahwa peristiwa tersebut telah ditangani oleh pihak Polres Probolinggo Kota.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Probolinggo Kota, dan kami tidak akan terlalu campur tangan dalam masalah ini, karena ini adalah ranah kepolisian. Kami juga mengimbau terkait pemasangan bendera partai atau spanduk terkait Pemilu, khususnya di area rumah warga, sebaiknya meminta izin terlebih dahulu,"ungkapnya, ketika dihubungi melalui telepon seluler.
Supriyanto, salah satu Calon Legislatif (Caleg) yang disebutkan dalam akun Facebook milik Nanang Wahyudi, menegaskan bahwa ia tidak mengetahui masalah terkait ancaman yang dilakukan oleh tim relawannya.
"Memang benar bahwa mereka adalah tim relawan saya, namun terkait informasi ancaman atau serangan itu, saya tidak mengetahuinya. Saya rasa tim relawan saya tidak akan melakukan hal seperti itu, ini mungkin hanya kesalahpahaman," tegasnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait