BUKITTINGGI, iNewsProbolinggo.id - Pencurian satu set meja kursi di teras rumah warga di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, terekam kamera CCTV.
Video aksi pelaku menjadi viral, dan keluarga pelaku mengembalikan barang-barang yang dicuri pelaku dari rumah korban.
Aksi pencurian terjadi di Jalan Kamboja, komplek perumahan Inkorba, Kelurahan Campago Guguk Bulek, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Dua orang pelaku mengambil satu set meja kursi rotan yang terletak di teras rumah milik pasangan Hendri dan Harni Lastri.
Dalam rekaman kamera CCTV, terlihat seorang pelaku memanjat pagar, lalu langsung ke teras rumah, sementara pelaku lainnya menunggu di balik pagar.
Pelaku mengambil satu set meja kursi di teras rumah, yaitu dua kursi rotan dan meja rotan lengkap dengan kacanya.
Korban Lastri, pada Rabu 11 Oktober, mengatakan bahwa pencurian terjadi Minggu dini hari pekan lalu dan baru diketahui pada paginya.
Korban menyebarkan rekaman CCTV pencurian itu hingga menjadi viral, dan identitas pelaku pun terungkap.
Tak lama kemudian, seorang pria yang mengaku sebagai keluarga pelaku datang ke rumah korban untuk mengembalikan barang-barang yang diambil pelaku.
Kepada korban, kakak pelaku mengakui bahwa adiknya telah mencuri dan mengembalikan barang-barang tersebut.
Pelaku mengambil set meja kursi, lalu menyimpannya di rumah temannya di kawasan Jangkak. Barang belum sempat dijual, aksi pelaku menjadi viral, yang membuat malu keluarga.
Harni Lastri, korban pencurian, mengatakan bahwa suaminya pergi touring dan saat melihat bahwa kursi sudah tidak ada, mereka kaget.
Mereka kemudian melihat rekaman CCTV sekitar jam 1 malam dan menemukan bahwa ada yang mengambil kursi. Video tersebut diposting di dua media sosial Bukittinggi. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu malam atau Minggu dini hari, dan pada Senin siang, kakak pelaku datang untuk mengembalikan kursi.
Korban menerima permintaan maaf pelaku dengan syarat bahwa pelaku tidak akan mengulangi perbuatannya di kemudian hari.
Aksi pencurian ringan oleh remaja hingga dewasa belakangan marak terjadi, dan pelaku diduga kecanduan judi online dan butuh uang untuk membeli chip.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait