PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo, menggelar bimbingan teknis (bimtek) kepada 80 guru jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri atau Swasta. Hal itu, guna meningkatkan kompetensi para guru.
Kegiatan yang diikuti 74 guru SMP Negeri dan 6 guru SMP Sawta itu, digelar di aula Ki Hajar Dewantara Disdikdaya Kabupaten Probolinggo. Mulai Senin (3/10/2020) hingga Kamis (6/10/2022)
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan pada Disdikdaya mengatakan, kalau puluhan peserta dibagi dalam 2 (dua) kelompok yang masing-masing selama 3 (tiga) hari. Kelompok 1 dilaksanakan mulai Senin hingga Rabu (3-5/10/2022) dan Kelompok 2, dilaksanakan mulai Selasa hingga Kamis (4-6/10/2022) dengan metode In-On-In.
"Kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menjalankan Platform Merdeka Mengajar yang baik dan benar. Sekaligus meningkatkan kompetensi sosial guru dengan semangat kolaborasi dan saling berbagi dalam implementasi Kurikulum Merdeka," katanya.
Sementara Kepala Disdikdaya, Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi mengatakan, kebijakan cita-cita dari Merdeka Belajar adalah untuk mewujudkan pendidikan berkualitas. Pendidikan berkualitas, memastikan peserta didik mengalami kemajuan belajar sehingga lebih kompeten dan berkarakter.
"Indikator dari berkualitas itu harus memenuhi minimal 8 Standart Nasional Pendidikan. Fokusnya kepada pengembangan kompetensi dasar dan karakter," katanya.
Menurut Rozi, kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini harus seiring dan sejalan dengan visi dan misi dari Kabupaten Probolinggo. .
"Visi kedua dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan menurunkan angka kemiskinan. Hal itu sudah sejalan dengan program pemerintah melalui program Merdeka Belajar," jelasnya.
Rozi menjelaskan, indikator keberhasilan dari pembangunan manusia itu adalah Indek Pembagunan Manusia (IPM). Dimana IPM itu ada 3 (tiga) indikator meliputi pendidikan, kesehatan dan daya beli.
"Keberhasilan pembangunan bidang pendidikan indikatornya adalah indek pendidikan yang angkanya masih 0,55 atau rendah," ujarnya.
Kemudian ukuran indikator pendidikan itu ada 2, meliputi rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Harapan lama sekolah masyarakat adalah 12,36 tahun. Artinya masyarakat Kabupaten Probolinggo lama sekolahnya 12,36 tahun itu baru lulus SMA atau semester 1 Perguruan yang dihitung mulai usia 7 tahun atau masuk SD.
"Sementara rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas se-Kabupaten Probolinggo adalah 6,12 tahun. Artinya baru lulus SD. Indek pendidikan rendah karena harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah masih rendah," ujarnya.
Rozi menambahkan, 8 standart nasional pendidikan itu outputnya adalah capaian hasil belajar yang bisa dicapai melalui proses mutu dan relevansi pembelajaran dengan input kompetensi dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan .
"Kehadiran guru secara fisik dan psikis dituntut selain mampu mendidik, juga harus bisa membimbing dan membersamai murid. Guru juga harus aktif di MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan komunitas belajar," katanya.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait